Headlines News :
Home » » Jadi Guru Perlu Hidayah

Jadi Guru Perlu Hidayah

Ibu    : "Nak, mbok kamu jadi guru saja..."
Anak : "Gak mau bu"
Ibu    : "Lha kenapa? Kan enak jadi guru, teman-temanmu semua juga jadi guru".
Anak : "Pokoknya gak mau...."
Ibu    : "Kamu itu dinasehati kok susah yo, teman-temanmu sudah jadi pegawai
            semua, lha kamu malah masih belum jelas kerjaanya"
Anak : "Aku gak suka jadi guru, aku maunya kerja yang gak banyak ngomongnya".
Ibu    : "Lha nanti kalau sudah terbiasa juga akan bisa.... ingat! Umurmu itu sudah tua,
             kerjaan belum jelas".
Anak : "?"

Begitulah kira-kira percakapan yang sering terjadi setiap saat antara anak dan ibunya beberapa tahun yang lalu. Percakapan seperti itu tidak hanya terjadi sekali dua kali, namun terjadi setiap hari dan berkali-kali. Bahkan bukan cuma ibunya saja yang selalu menyuruh sang anak untuk mau jadi guru, kakak dan teman-temannya juga mengatakan hal yang tidak jauh beda.Namun semua itu tidak juga menggoyahkan pendirian sang anak untuk berubah agar mau jadi seorang guru.
          Beberapa tahun sebelumnya, sang anak dan teman-temannya ini baru saja lulus kuliah dari sebuah perguruan tinggi di Surakarta. Perasaan senang dan lega menyelimuti mereka semua termasuk masing-masing orang tua mereka. Setiap orang tua pasti merasa lega juga telah berhasil menyekolahkan anak-anaknya sampai lulus kuliah yang mana kita ketahui, untuk bisa mencapai semua itu diperlukan tidak sedikit biaya. Karena tidak semua orang tua dalam kondisi yang mampu secara materi. Harapan mayoritas orang tua setelah anaknya lulus dari kuliahnya, pastilah ingin segera anak-anak mereka bisa segera dapatkan pekerjaan yang nantinya diharapkan bisa meringankan kebutuhan ekonomi keluarga. Minimal sudah tidak lagi mengeluarkan banyak biaya untuk anaknya.
         Berlanjut pada kisah salah satu sang anak yang sudah lulus kuliah tadi, ternyata setelah lulus kuliah tidak bisa langsung mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Waktu ada bukaan CPNS, anak ini dan teman-temannya ikut mendaftarkan diri. Pilihan dari semua anak ini masih sama, yaitu formasi Pranata Komputer. Karena merasa punya sedikit bekal untuk bisa bekerja di bidang tersebut, namun apalah daya, ternyata pelamar yang ingin dapat diterima di bidang yang sama sangat banyak, sementara kuota yang diberikan sangat kecil jika dibanding pendaftarnya. Sudah bisa diketahui kalau mereka smua tidak ada yang diterima jadi Pegawai Negeri di bidang Pranata Komputer tadi.
       Sementara masih terus menunggu bukaan CPNS yang berikutnya dan menunggu mendapatkan pekerjaan yang diharapkan, sang anak ini rajin membantu ibunya menggarap sawah yang telah ditinggalkan oleh ayahnya. Hampir setiap hari sang anak dan ibunya bekerja memelihara tanaman padi di sawahnya. Karena ayahnya sudah meninggal setelah beberapa bulan sang anak lulus kuliah. Sehingga sang anak inilah yang harus mau menggantikan posisi ayahnya dalam bekerja. Sambil melamar menunggu panggilan kerja dari beberapa lamaran pekerjaan yang telah dibuatnya. Atas bantuan teman kulihnya dulu sang anak ini mulai bekerja di salah satu tempat yang cukup bagus. Dalam pekerjaannya masih berkaitan dengan menggunakan komputer. Awal mulanya semua berjalan lancar-lancar saja, namun sampai suatu saat timbul masalah dalam pekerjaannya sehingga sang anak ini harus keluar. Kemudian berpindah pada pekerjaan yang serupa namun di lain tempat. Terjadilah hal yang tidak jauh berbeda seperti di tempat yang sebelumnya. Baru beberapa bulan sang anak inipun tidak bekerja lagi di tempat tersebut.
          Sementara itu, setiap kali ada bukaan CPNS, sang anak ini juga tidak ketinggalan selalu ikut mendaftar dengan posisi yang sama, yaitu Pranata Komputer yang dirasa sesuai dengan jurusannya waktu kulih dulu. Namun hal yang sama juga selalu berulang, yaitu selalu gagal atau tidak diterima, begitu juga teman-temannya. Ada satu teman yang bisa jadi CPNS sebagai Pranata Komputer namun berada di Palembang karena temannya ini memang berasal dari Palembang. Dimana di sana belum ada saingan dalam posisi Pranata Komputer tersebut. Setiap ada bukaan CPNS lagi, pastilah daftar lagi, sampai berulang sampai 6 kali. Sampai ada bukaan CPNS untuk guru TIK (komputer), teman-temannya sebagian mendaftar posisi ini, yaitu guru TIK yang merupakan formasi yang masih baru dan masih banyak peluang untuk lulusan Teknik Informatika. Namun sang anak ini tidak mau daftar guru krena memang tidak suka jadi guru. Kemudian sang anak ini dengan bantuan saudaranya bisa bekerja di perusahaan yang cukup besar berskala nasional, yaitu perusahaan percetakan atau penerbit buku, PT. Tiga Serangkai yang berpusat di Surakarta. Sang anak inipun bekerja dengan sangat baik sehingga disukai oleh atasannya dan teman-teman sekantornya. Namun apalah daya status sang anak ini hanya sebagai pegawai kontrak sehinga pada saat kontrak habis maka habis pula masa kerjanya. Meskipun sebenarnya atasan sang anak ini sudah berupaya untuk mengajukannya agar menjadi pegawai tetap di perusahaan tersebut karena dinilai kerjaanya bagus. Namun usaha ini ternyata tidak berhasil.

   Tuhan mempunyai rencana lain terhadap sang anak ini. Selama satu tahun terakhir saat masih bekerja di perusahaan, sang anak ini sudah mengalami proses perubahan dalam idealisme berpikirnya. Sang anak ini ternyata telah dan terus belajar sesuatu hal yang sangat penting dalam kehidupannya.
"Bahwa sesuatu hal yang dirasa paling baik dan tepat untuk dirinya bisa jadi bukanlah yang terbaik menurut Allaah."
Dan inilah yang terjadi, semua hal yang diinginkan sudah diusahakan namun ternyata tidak berjalan seperti harapannya. Sesuatu hal yang mendorong sang anak ini untuk mulai berpikir realistis dalam kehidupan bukan hanya menuruti idealisme sendiri. Sang anak mulai berpikir segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allaah yang harus diterima dengan ikhlas. Kita hanya berusaha semampunya, berdo'a dan adapun hasilnya harus tawakal diserahkan sama sang pencipta. Sang anak mulai berpikir kalau teman-temannya sudah duluan menjadi guru. Sang anak ini juga selalu mengingat keinginan ibunya yang menginginkannya untuk menjadi guru yang selalu dia tolak. Suatu saat sang anak mau menikah memiliki keluarga yang bahagia, namun kalau kondisi pekerjaannya masih tidak menentu maka apa yang akan terjadi pada keluarganya kelak. Hal ini juga yang memotivasi untuk berpikir realistis. 

"Ini adalah sebuah hidayah dari sang pencipta."

Akhirnya sang anak bertekat untuk bisa menjadi guru. Sewaktu masih bekerja di perusahaan penerbit buku Tiga Serangkai menyisihkan sebagian penghasilannya untuk mendaftar akta 4 dan sebagian lagi selalu diberikan ibunya.

         Saat itu bertepatan dengan masa kontrak sebagai pegawai perusahaan berakhir, dapatlah pula ijazah akta 4 yang memang diambilnya untuk niat mendaftar CPNS lagi untuk formasi guru TIK. Dengan adanya motivasi yang cukup besar untuk menjadi guru, telah menjadikan sang anak ini semangat belajar dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tes CPNS. Hal ini bisa dipastikan sudah menjadi ketentuan Allaah, pada akhir tahun 2009, pemerintah membuka kembali lowongan CPNS secara serempak di seluruh daerah di Indonesia. Demikian juga untuk daerah Surakarta dan sekitarnya. Sang anak mendaftar untuk daerah Karanganyar yang masih bersebelahan dengan kota Surakarta. Tepat di hari terakhir pendaftaran yang dijadwalkan, sang anak ini baru bisa mendaftar di siang harinya. Hal ini dikarenakan ijazah akta 4 yang dimilikinya baru saja keluar. Berangkatlah sang anak untuk memasukkan lamaran CPNS formasi guru TIK dengan berbekal uang Rp 12.500 untuk biaya mengirimkan berkas lamaran melalui kantor POS.
          Berkas lamaran sudah dikirim, sambil menunggu waktu tes CPNS, sang anak masih menjalani kegiatan yang sama dengan sebelum bekerja di perusahaan percetakan buku yang dulu, yaitu kembali ke sawah mengurus sawahnya bersama ibunya.  Malam harinya mencoba belajar dari copian materi soal-soal CPNS tahun-tahun terdahulu yang telah dibelinya. Sampailah pada hari dilaksanakannya tes CPNS tersebut. Tes sudah dijanani dan akhirnya pengumuman pun tiba. Dengan perasaan yang campur-campur, sang anak pun pagi-pagi pergi membeli koran lokal yang berisikan pengumuman hasil tes CPNS untuk wilayah Surakarta dan sekitarnya termasuk Karanganyar. Koran dibawa pulang dan dibuka, dibaca, dicari-cari namanya dengan harapan dia akan menemukan namanya di hasil pengumuman tes CPNS tersebut dan.....alhamdulillaah akhirnya dia menemukan juga namanya di peringkat ke-3 dari formasi guru TIK untuk jenjang SMP. Sujud syukur pun dilakukan, ibunya pun sangat gembira mendengar berita dari anaknya bahwa sang anak diterima.
          Semua berkas untuk kelengkapan yang disyaratkan pun segera dipenuhi. Singkat cerita sang anak sudah mulai mengajar karena sudah menjadi seorang guru TIK di salah satu SMP Negeri di Karanganyar. Beberapa tahun telah dilalui sebagai guru, banyak hal yang dipelajarinya. Di tahun ke tiga sang anak berhasil memberangkatkan ibunya untuk ibadah umroh, mengingat kalau haji harus nunggu waktu yang cukup lama. Di saat teman-temannya masih lebih mengedepankan kepentingan sendiri, namun sang anak ini lebih memprioritaskan ibunya. Sekarang sang anak inipun menjalani hari-harinya dengan selalu bersyukur bersama ibu dan keluarga barunya sebagai seorang guru TIK. Setiap pagi berangkat ke sekolah untuk mengajar dan mendidik anak-anak yang di daerah pinggiran yang sebagian besar anaknya tidak punya komputer di rumahnya. Sehingga pelajaran yang diajarkan oleh guru ini sangat disenangi oleh anak-anak.
          Demikianlah kisah nyata dari seseorang yang dulunya tidak mau jadi guru namun atas hidayah Allaah, akhirnya orang tersebut bisa berubah mau menjadi guru yang setiap harinya harus mengajar dan mendidik generasi penerus bangsa ini agar menjadi  lebih baik lagi. Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi kita semua, aamiin.

Share this article :

1 komentar:

  1. memang betul pekerjaan guru merupakan hidayah dan panggilan hati..

    BalasHapus

Silahkan isi komentar yang santun dan tidak SARA. Pilih Name/URL, bagi yang tidak punya blog, URL silahkan dikosongi. Terimakasih.

Translate

Fanpage

 
Support : Creating Website | Risqk Template | Risqk Template
Copyright © 2011. TIK SMPN 2 Jumantono - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Risqk Template
Proudly powered by Blogger